6 Januari 2013

Pagi


Pagi itu begitu tenang

Terbangun dari tidur seolah-olah hilang semua masalah

Matahari begitu cantik dengan pancaran sinarnya

Dedaunan seakan menari dengan embun paginya

Bila mataku bisa berbicara pasti ia akan berkata..

Tenang dan nyaman :)

Pagi didepan kamar pukul 06:08:41





New Year 2013

Tahun baru 2013 bagiku mungkin tahun baru paling galau dan membosankan. Gimana tidak membosankan.. jadwal pergi sama si doi buat perayaan malam tahun baru dan menikmati kembang api gagal karna hujan yang dari sore sampai tahun 2013 datang tak kunjung reda. Padahal persiapan mulai dari tempat buat dinner, lokasi menonton kembang api, kendaraan semuanya sudah siap. Tapi apa boleh buat Tuhan berkehendak lain. Mungkin karena doa para jomblo juga ikut mendominasi dalam perayaan tahun baru ini, oleh karena itu hujannya awet.
Setelah sekian lama menunggu dan di-PHP in sama hujan akhirnya Pukul 23:00 kurang aku nekat berangkat ketempat si doi, tapi apa yang terjadi.. si doi malah tertidur karna sekian lama menunggu. Dia sudah siap dari jam 17:30 dengan kesabaran menunggu akhirnya dia bĂȘte juga tertidurlah dia. Tapi Tuhan berkehendak lain, dia terbangun karna aku bangunin muehehe.. :3
Kita sedikit ngobrol tentang ke-Betean di malam tahun baru tersebut, sedikit canda tawa menemani kita di depan teras rumahnya. Setelah agak lama kita ngobrol sedikit demi sedikit suara kembang api mulai bermunculan. “Dorr..ciuutt.. dorr.. preketeekk..”  suara kembang api kurang lebih seperti itu mulai ramai terdengar. Naiklah dia ke atas loteng rumahnya dan diajaklah aku keatas sana, tak seperti yang aku bayangkan, kukira luas dan terlihat jelas kembang apinya ternyata cuman kelihatan atap-atap rumah warga sekitar.
Akhirnya kita memutuskan untuk keluar dengan situasi gerimis sendu guna menikmati suasana malam tahun baru. Tujuan semula kami adalah ke salah satu mall di daerah situ, tapi kelihatannya kurang menarik dan kita langsung menuju kearah tugu jogja. Buseet.. suasana crowd disana sungguh luar biasa, pasangan muda-mudi dan muda-muda (baca:Homoan) sungguh menenggelamkan selera. Semula keadaan di jalan menuju tugu lancar dan mengasyikkan karna orang-orang berkumpul dipinggir jalan sembari meniup terompet serta menyalakan kembang api.
Setelah mendekati tugu keadaan lalu lintas disana sungguh kacau balau, MACET TOTAL PEMIRSAAH.. sekitar satu jam an kurang kami terjebak macet dan agak menikmati sedikit hidangan kembang api yang pas-pasan menakjubkan. Dengan tekad dan usaha yang kuat kita akhirnya bisa lolos dari kemacetan tersebut. Setelah itu kita memutuskan untuk mencari anget-anget, martabak menjadi pilihan anget-anget kita pada waktu itu, kita memutuskan untuk membungkusnya dan menyantapnya dirumah si doi. Sampailah kita dirumah dengan keadaan lembab-lembab basah dan langsung menyantap si martabak. Yummy..
Kalo istilah pelanggan-pelanggan panti pijat ++ atau Spa mereka bilang “pengen yang Happy ending”. Ya, walaopun awalnya penuh dengan kegalauan dan kebetean akhirnya kita bisa menikmati Happy ending secara minimalis dengan menikmati martabak anget ditahun baru. Hastag “Bahagia itu sederhana”