21 Juli 2012

Tragedi!


Rintik hujan terdengar diluar jendela 
Gerimis tak kunjung reda
Suasana hati yang menggejolak
Ajakan hati yang sulit ditolak

Nafsu menyapa bermaksud untuk mengajak
Hati pun tak bisa mengelak 
Suasana yang enak untuk membeli sesuatu yang enak

Hingga akhirnya diriku mengurungkan niat untuk membeli mie ayam dikala gerimis datang. Tibalah saatnya diriku menyantap mie ayam tersebut.
Kenyang, satu mangkok habis kulahap dengan nikmat, hingga tiba saatnya perutku mengalami pemberontakan. Perutku melakukan revolusi terhadap diriku yang calm ini, mereka menolak terhadap makanan yang singgah kedalam tempat mereka (baca: Perut). Mereka berkata bahwasanya mie ayam yang saya makan tadi mengandung terlalu banyak saos dan sambal, sehingga  mereka meronta-ronta tak terkendali hingga tiba saatnya diriku berpikir dan harus mengeluarkan sesuatu (baca: Tai) agar mereka tidak protes lagi. Eek-lah akhirnya!

Dari situlah mengapa saya jarang menulis Blog, saya merasa setelah eek yang saya alami tersebut menyebabkan inspirasi dan Imajinasi saya luntur kebawa eek-eek tersebut (nge-les). Kalo tahu begini mungkin sebelum saya menyiram eek-eek saya pasti saya akan mengambil inspirasi dan imajinasi saya disela-sela eek tersebut dan memasukkannya lewat mulut saya lalu akan diproses oleh lidah saya dan akhirnya akan diserap oleh tenggorakan saya. Karna nasi sudah menjadi bubur bokong menjadi gembur ya sudahlah apa boleh buat, apa mungkin saya harus membuka septictank dan mencari inspirasi dan imajinasi saya diantara para rakyat eek? 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar