3 Desember 2013

Rejeki Tersandung Musibah

Ketika anda mendapatkan rejeki sebesar atau sekecil apapun diusahakan anda menyisihkan rejeki anda dengan menyedekahkan, memasukkan ke kotak amal masjid atau kotak-kotal amal yang tersedia ditoko-toko. Kalo semisal dapet rejeki berupa benda atau dorrprize ya kita menyisihkan rejeki itu dengan cara mengambil sebagian uang saku kita untuk disedekahkan atau sedekah dengan menraktir teman-teman. Saya percaya dengan menyisihkan/menyedekahkan rejeki yang kita dapat, kita bisa mendapat berkah. Berkah dalam arti ini kita bisa terhindar dari musibah atau hal-hal lain yang menyebabkan harta kita jadi berkurang karna musibah tersebut.

Islam juga mengajarkan bahkan menganjurkan kita untuk Tahaddust bi an-ni'mah (Tahaddust bin ni'mah) ngetoake nikmat versi bahasa jawanya, Kalo secara bahasa Indonesia memperlihatkan nikmat. Artinya kalo kita mendapatkan nikmat Jangan diri sendiri yang merasakan, orang lain juga harus bisa merasakan nikmat tersebut. kita perlihatkan nikmat/rejeki kita dengan cara menyedekahkan rejeki yang kita dapat atau cara gampangnya kita syukuran, kita nraktir temen-temen kita atau anggota keluarga kita makan dan lain sebagainya. Asalkan yang penting halal. Begitu Ayah saya selalu mengajarkan hal tersebut kepada saya.

Saya menulis hal ini karna saya dapat pengalaman ketika saya mendapat rejeki tetapi saya tidak Tahaddust bin Ni'mah, saya menunda-nunda hal tersebut karna alasan pengen ditabung yang pada akhirnya saya mendapat musibah. Tidak saya sebutkan musibah tersebut yang jelas musibah tersebut berhasil mengeluarkan sebesar nilai rejeki yang saya dapat. Jadi Musibah tersebut Pas banget dengan rejeki saya.

"Angsal rejeki tapi mboten Tahaddust bin ni'mah maraaken musibah"

Semoga bermanfaat dan menjadi pelajaran bagi kita semua. Amin ya Mujibas saailiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar